Sediaan Sirup Obat Lengkap

Catatankuliahfarmasi.blogspot.com Apa yang ada di benak kalian jika mendengar tentang sirup ??? Haha, sirup marjan.. Sirup pakai es.... Bukan sodara sirup yang saya maksud disini yaitu sirup sediaan obat dalam bentuk sirup,  cuman obat dalam sediaan sirup banyak mengandung sukrosa jadi sudah di pastikan rasannya akan manis. Dulu saya pernah praktikum sediaan obat dalam bentuk sirup buatnya tidak begitu sulit, cuma menyampulkan saja, tapi tetap harus mengikuti prosedur. 

Maka dari itu saya akan membagikan artikel tentang Sediaan Sirup Obat Lengkap ,berikut penjelasannya.

SEDIAAN SIRUP 

Sediaan sirup

A. Pengertian Sirup


 • FI EDISI III
sediaan cair berupa larutan yang mengandung sukrosaKecualidinyatakan lain kadar sukrosa tidak kurang dari 64% & tidaklebih dari 66%

• FI EDISI IV
Larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadartinggi.

Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain
dalam kadar tinggi (Anonim, 1995).  

Sirup adalah sediaan cairan kental untuk pemakaian dalam, yang minimal
mengandung 90% sakarosa (Voigt, 1984).
    

B. Komponen sirup


            Sebagian besar sirup-sirup mengandung komponen-komponen berikut didamping air murni dan semua zat-zat obat yang ada:
  1. Gula, biasanya sukrosa atau pengganti gula igunakan untuk memberi rasa manis dan kental.
  2. Pengawet anti mikroba. Diantara pengawet-penagawet yang umum digunakan sebagi sirup denga konsentrasi lasim yang efektif adalah : asam benzoat (0,1-0,2 %), natrium benzoat (0,1-0,2 %) dan berbagi campuran metil-,profil,dan butil paraben (total ± 0,1 %). Sering kali alkohol digunakan dalam pembuatan sirup untuk membantu kelarutan bahan-bahan yang larut dalam alkohol, tetapi secara normal alkohol tidak ada dalm produk akhir dalm jumlah yang dianggap cukup sebagai pengawet (15-20 %). 
  3. Pembau 
  4. Pewarna. Untuk menambah daya tarik sirup, umumnya digunakan zat pewarna yang berhubungan dengan pemberi rasa yang digunakan ( misalnya hijau untuk rasa permen, coklat untuk rasa coklat dan sebaginya). Pewarna yang digunakan umum larut dalam air, tidak bereaksi dengan komponen lain dari sirup, dan warna stabil pada kisaran pH dan dibawah cahaya yang intensif sirup tersebut mungkin menjadi enounter selama masa penyimpanan. 
  5.  Perasa. Hampir semua sirup disedapkan dengan pemberi rasa buatan atau bahan-bahan yang berasal dari alam seperti minyak-minyak menguap (contoh : minyak jeruk), vanili dan lain-lainnya. Untuk membuat sirup jamin yang sedap rasanya. Karena sirup adalah sediaan air, pemberi rasa ini harus mempunyai kelarutan dalam air yang cukup. Akan tetapi, kadang-kadang sejumlah kecill alkohol ditambahkan kesirup untuk menjamin kelangsungan kelarutan dari pemberi rasa yang kelarutannya dalam air buruk. 
  6. Biasanya  untuk untuk sirup yang dibuat dalam perdagangan,mengandung pelarut-pelarut khusus,pembantu kelarutan,kental,dan stabilisator.
Artikel Terkait : Sediaan Kapsul Lengkap - New !!

C. Jenis – Jenis Sirup


Ada 3 macam sirup, yaitu :
1.      Sirop simpleks : mengandung 65% gula dengan larutan nipagin 0,25% b/v.
2.   Sirop obat : mengandung 1 jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan.
3.    Sirop pewangi : tidak mengandung obat tetapi mengandung zat pewangi atau zat penyedap lain. Tujuan  pengembangan sirop ini adalah untuk menutupi rasa tidak enak dan bau obat yang tidak enak                                                                                                                             
D.  Pembuatan Sirup
Kecuali dinyatakan lain dibuat sebagai berikut : buat cairan untuk
sirup, panaskan tambahkan gula (jika perlu didihkan hingga larut). BJ
sirup yaitu 1,3 Tergantung sifat fisika dan kimia bahan obat, sirup
dibuat dengan 4 cara, yaitu

1. Larutan/sirup dengan bantuan pemanasan
      (Komponen sirup tidak rusak atau menguap oleh pemanasan)
v  Gula + sirup dipanaskan sampai terbentuk larutan
v  Komponen lain yang tidak tahan panas, ditambahkan ke sirup panas, langsung didinginkan, tambahkan volume sesuai yang diinginkan
v  Untuk senyawa yang mudah menguap (alkohol, minyak atsiri) ditambahkan terakhir
v  Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat dan berwarna coklat

2. Larutan/sirup dengan bantuan pengadukan, tanpa pemanasan
      (untuk menghindari panas yang merangsang inverse sukrosa)
v  Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan akan menyebabkan terjadinya gula invert
v  Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sukrosa (pecah menjadi glukosa & fruktosa). Gula invert tidak dikehendaki dalam pembuatan sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur & berwarna tua (berbentuk karamel)
v  Untuk mencegah sirup berjamur (ditumbuhi mikroorganisme) ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin
v  Proses ini memakan waktu yang lebih lama tapi produknya mempunyai kestabilan yang maksimal. Contoh Sirup FerroSulfas

3. Penambahan sukrosa kedalam cairan obat/cairan yang diberi rasa
      (untuk cairan obat seperti tinktur/ekstrak c air)
v  Campuran tinktur/ekstrak kental dengan air kemudian biarkan terpisah kemudian saring
v  Filtrat diambil (cairan obat) kemudian tambahkan sukrosa kedalam sediaan sirup ini. Contoh : Sirup Sennae

4.Perkolasi sumber-sumber bahan obat/sukrosa 
            menggunakan alat perkulator. Contoh : Sirup Tolu Balsem, Sirup Ipecae.

Terpaut : Sediaan Salep (UNGUETA) Lengkap - New !!

D. Contoh Resep

AETHYLMORPHINIEPHETONINISIRUPUS
Sirop Etilmorfina Efetonina
Sirop Dionina Efetonina
34
Komposisi                  Tiap 5 ml mengandung :
                                    Aethylmorphini Hydrochloridum             2 mg
                                    Epetonium                                                      5 mg
                                    Thymi sirupi hingga                                     5 ml
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terisi penuh, ditempat sejuk.
Dosis                             4 kali sehari 1 sampai 2 sendok teh




dr. Anantaria Okawati Rambe
SIP. No. 123/K/98
Jln. Balai Kota III No. 15

Kendari, 17 Maret 2011

R /       Aethylmorphini Hydrochloridum       2 mg
            Epetonium                                           5 mg
            Thymi sirupi ad                                   5 ml

S.4.d.d.c.cth II

Pro                   : Dea
Umur               : 5 Tahun
Alamat                        : Jln. Bunga Matahari 2
                                                                                               

 


E. Inkompabilitas dan Pengetasannya

Inkompabilitas merupakan interaksi yang terjadi secara fisik atau kimia suatu bahan obat yang tidak dapat bercampur dengan obat lainnya, umumnya terjadi di luar tubuh. Definisi lain menyebutkan interaksi ini terjadi di luar tubuh (sebelum obat diberikan) antara bahan obat yang tidak dapat dicampur (inkompatibel). 
Pencampuran obat yang inkompatibel menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisik atau kimiawi, yang hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan, perubahan warna atau mungkin juga tidak terlihat. Interaksi ini biasanya mengakibatkan inaktivasi obat


F. Sifat Fisika Kimia sirup

A. Viskositas

Viskositas atau kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir. Kekentalan didefinisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lainnya dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya. Untuk menentukan kekentalan, suhu zat uji yang diukur harus dikendalikan dengan tepat, karena perubahan suhu yang kecil dapat menyebabkan perubahan kekentalan yang berarti untuk pengukuran sediaan farmasi. Suhu dipertahankan dalam batas idak lebi dari 0,1 C.

B. Uji mudah tidaknya dituang

Uji mudah tidaknya dituang adalah salah satu parameter kualitas sirup. Uji ini berkaitan erat dengan viskositas. Viskositas yang rendah menjadikan cairan akan smakin mudah dituang dan sebaliknya. Sifat fiik ini digunakan untuk melihat stabilitas sediaan cair selama penyimpanan.Besar kecilnya kadar suspending agent berpengaruh terhadap kemudahan sirup untuk dituang. Kadar zat penstabil yang terlalu besar dapat menyebabkan sirup kental dan sukar dituang.

C. Uji Intensitas Warna

Uji intensitas warna dilakukan dengan melakukan pengamatan pada warna sirup mulai minggu 0-4. Warna yang terjadi selama penyimpanan dibandingkan dengan warna pada minggu 0. Uji ini bertujuan untuk mengetahui perubahan warna sediaan cair yang disimpan Selama waktu tertentu.


G. Persyaratan Mutu Dalam Pengerjaan Sirup

  1. Pada pembuatan sirup dari simplisia yang mengandung glikosida antrakinon ditambahkan Na2CO3 sejumlah 10% bobot simplisia.
  2. Kecuali dinyatakan lain, pada pembuatan sirup simplisia untuk persediaan ditambahkan metil paraben 0,25 % b/v atau pengawet lain yang cocok.
  3. Kadar gula dalam sirup pada suhu kamar maksimum 66 % sakarosa, bila lebih tinggi akan terjadi pengkristalan, tetapi bila lebih rendah dari 62 % sirup akan membusuk.
  4. BJ sirup kira-kira 1,3
  5. Pada penyimpanan dapat terjadi inversi dari sakarosa ( pecah menjadi glukosa dan fruktosa ) dan bila sirup yang bereaksi asam inversi dapat terjadi lebih cepat.
  6. Pemanasan sebaiknya dihindari karena pemanasan akan menyebabkan terjadinya gula invert.
  7. Gula invert adalah gula yang terjadi karena penguraian sakarosa yang memutar bidang polarisasi kekiri.
  8. Gula invert tidak dikehendaki dalam sirup karena lebih encer sehingga mudah berjamur dan berwarna tua ( terbentuk karamel ), tetapi mencegah terjadinya oksidasi dari bahan obat.
  9. Pada sirup yang mengandung sakarosa 62 % atau lebih, sirup tidak dapat ditumbuhi jamur, meskipun jamur tidak mati.
  10. Bila kadar sakarosa turun karena inversi, maka jamur dapat tumbuh. Bila dalam resep, sirup diencerkan dengan air dapat pula ditumbuhi jamur.
  11. Untuk mencegah sirup tidak menjadi busuk, dapat ditambahkan bahan pengawet misalnya nipagin.
  12. Kadang-kadang gula invert dikehendaki adanya misalnya dalam pembuatan sirupus Iodeti ferrosi.Hal ini disebabkan karena sirup merupakan media yang mereduksi, mencegah bentuk ferro menjadi bentuk ferri. Gula invert disini dipercepat pembuatannya dengan memanaskan larutan gula dengan asam sitrat.
  13. Bila cairan hasil sarian mengandung zat yang mudah menguap maka sakarosa dilarutkan dengan pemanasan lemah dan dalam botol yang tertutup, seperti pada pembuatan Thymi sirupus dan Thymi compositus sirupus, aurantii corticis sirupus. Untuk cinnamomi sirupus sakarosa dilarutkan tanpa pemanasan.
  14. Maksud menyerkai pada sirup adalah untuk memperoleh sirup yang jernih.

Mirip : Sediaan Krim (Cream) Lengkap - New !!

H. Penjernihan Sirup

        Ada beberapa cara menjernihkan sirup :
  1. Menambahkan kocokan zat putih telur segar pada sirup . Didihkan sambil diaduk, zat putih telur akan menggumpal karena panas.
  2. Menambahkan bubur kertas saring lalu didihkan dan saring kotoran sirup akan melekat ke kertas saring.


I. Kelebihan dan Kekurangan Sirup 

•Kelebihan
•Lebih mudah ditelan daripada sediaan lain,sehingga banyak disukai anak-anak, bayi,maupun usia lanjut.
•Lebih mudah menutupi rasa & bau obat yangtidak enak dengan penambahan pemanis &pengaroma
•Absorbsi obat lebih cepat karena telahberbentuk sediaan cair (tidak mengalamiproses penghancuran/disintegrasi maupunpelarutan seperti pada tablet,kapsul, pil, dll)
•Mengurangi resiko terjadinya iritasi lambung
•Kekurangan
•Larutan/air merupakan media ideal untukpertumbuhan mikroorganisme sehinggadiperlukan pengawet dalam pembuatan
•Ketepatan dosis tergantung kemampuan pasiendalam menakar obat
•Stabilitas rendah dibanding sediaanpil,tablet,kapsul terutama untuk zat aktifyang mudah terhidrolisis
•Bersifat voluminous, sehingga kurangmenyenangkan untuk dibawa atau diangkutdan disimpan, lebih berat


Baca Juga : 
  1. 9 Stars Of Pharmacist (9 Bintang Farmasi) - New !!
  2. Bentuk Sediaan Obat Lengkap
  3. Cabang Ilmu Farmasi Lengkap
  4. Cangkang Kapsul Dari Babi
  5. Klasifikasi Rumah Sakit Lengkap New !!
  6. Penjelasan Apoteker - Pharmacy
  7. Prospek Kerja Farmasi - Masa Depan Cerah
By : Dede Taufiq

0 Response to "Sediaan Sirup Obat Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2