Sejarah Seputar Ilmu Farmasi Dua Versi ( Lengkap )

Catatankuliahfarmasi.blogspot.com kali ini saya akan membagikan sesuatu yang harus di ketahui oleh para farmasi,,  hmm tapi tidak perlu juga kali, hhe.. Itu juga menurut dosen saya dalam mata kuliah PIF, anak farmasi pasti tahu. Tapi setidaknya sejarahnnya harus tahu. Dengan itu saya memberi judul :

[ Sejarah Seputar Ilmu Farmasi Dua Versi ( Lengkap ) ]

Farmasi

Terdapat beberapa versi dalam sejarah farmasi dianntarannya :


A. Dalam Versi Islam


Peradaban Islam dikenal sebagai perintis dalam bidang farmasi. Para ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam sudah berhasil menguasai riset ilimiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obatan sederhana dan campuran.  Selain menguasai bidang farmasi, masyarakat Muslim pun tercatat sebagai peradaban pertama yang memiliki apotek atau toko obat.


Sharif Kaf al-Ghazal dalam tulisannya bertajuk The valuable contributions of Al-Razi (Rhazes) in the history of pharmacy during the Middle Ages, mengungkapkan, apotek pertama di dunia berdiri di kota Baghdad pada tahun 754 M. Saat itu, Baghdad sudah menjadi ibukota Kekhalifahan Abbasiyah. ''Apotek pertama di Baghdad didirikan oleh para apoteker Muslim,'' ungkap al-Ghazal.

Jauh sebelum peradaban Barat mengenal apotek, masyarakat Islam lebih dulu menguasainya.  Sejarah mencatat, apoteker pertama di Eropa baru muncul pada akhir abad ke-14, bernama Geoffrey Chaucer (1342-1400). Ia dikenal sebagai apoteker asal Inggris. Apotek mulai menyebar di Eropa setelah  pada abad ke-15 hingga ke-19 M, praktisi apoteker mulai berkembang di benua itu.

''Umat Islam-lah yang mendirikan warung pengobatan pertama,'' papar Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam .  Philip K Hitti dalam bukunya yang terkenal bertajuk  History of Arab, juga mengakui bahawa peradaban Islamlah yang pertama kali mendirikan apotek.

''Selain itu, peradaban Islam juga merupakan pendiri sekolah farmasi pertama,'' ungkap K Hitti. Ia juga membuktikan bahwa umat Muslim di era kekhalifahan sebagai pencipta pharmacopoeia yang pertama. Perkembangan ilmu farmasi yang begitu cepat, membuat apotek atau toko-toko obat tumbuh menjamur di kota-kota Islam.

Hampir di setiap rumah sakit besar di kota-kota Islam dilengkapi dengan apotek atau instalasi farmakologi. Apotek-apotek itu dikelola oleh apoteker yang menguasai ilmu peracikan obat. ''Kaum Muslimin menyumbang begitu banyak hal terhadap perkembangan apotek atau obat,'' ungkap Howard R Turner dalam bukunya bertajuk  Science in Medievel Islam .

Di era kejayaan Islam, toko-toko obat bermunculan bak jamur di musim hujan. Toko obat yang banyak jumlahnya tak cuma hadir di kota Baghdad - kota metropolis dunia di era kejayaan Abbasiyah - namun juga di kota-kota Islam lainnya. Para ahli farmasi ketika itu sudah mulai mendirikan apotek sendiri. Mereka menggunakan keahlian yang dimilikinya untuk meracik, menyimpan, serta menjaga aneka obat-obatan.

Pemerintah Muslim pun turun mendukung pembangunan di bidang farmasi. Rumah sakit milik pemerintah yang ketika itu memberikan perawatan kesehatan secara cuma-cuma bagi rakyatnya juga mendirikan laboratorium untuk meracik dan memproduksi aneka obat-obatan dalam skala besar.Keamanan obat-obatan yang dijual di apotek swasta dan pemerintah diawasi secara ketat. Secara periodik, pemerintah melalui pejabat dari Al-Muhtasib - semacam badan pengawas obat-obatan - mengawasi dan memeriksa seluruh toko obat dan apotek. Para pengawas dari Al-Muhtasib secara teliti mengukur akurasi berat dan ukuran kemurnian dari obat yang digunakan.

Pengawasan yang amat ketat itu dilakukan untuk mencegah penggunaan bahan-bahan yang berbahaya dalam obat dan sirup. Semua itu dilakukan semata-mata untuk melindungi masyarakat dari bahaya obat-obatan yang tak sesuai dengan aturan. Pengawasan obat-obatan yang dilakukan secara ketat dan teliti yang telah diterapkan di era kekhalifahan Islam.

Perkembangan  ilmu botani dan kimia telah mendorong umat Muslim untuk mengembangkan farmasi.  Pada masa itu, ilmuwan Muslim seperti  Muhammad ibnu Zakariya al-Razi (865-915 M) alias Razes turut mengembangkan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan.  Selain itu, dokter dan ahli farmasi Muslim lainnya  Abu al-Qasim al-Zahrawi alias Abulcasis (936-1013 M) juga tercatat sebagai saintis perintis dalam bidang distiliasi dan sublimasi.

Tak cuma itu, Sabur ibnu Sahl (wafat 869 M), juga tercatat sebagai dokter pertama yang mencetuskan  pharmacopoedia. Ia telah menjelaskan beragam jenis obat-obatan  untuk mengobati penyakit. Saintis Muslim lainnya yang turut menopang tumbuhnya aoptek di era Islam adalah  al-Biruni (973-1050 M). Sang ilmuwan legendaris Islam itu telah menulis buku farmakologi yang sangat berharga bertajuk  Kitab al-Saydalah ( Buku tentang Obat-obatan).

Dalam kitabnya itu, al-Biruni menjelaskan secara detail pengetahuan mengenai peralatan untuk pembuatan oba-obatan, peran farmasi, fungsi serta tugas apoteker. Ia juga menjelaskan tentang apotek. Ilmuwan Muslim lainnya, Ibnu Sina  alias Avicenna juga menulis tak kurang dari 700 persiapan pembuatan obat, peralatannya, kegunaan dan khasiat obat -obatan tersebut.  Kontribusi Ibnu Sina dalam bidang farmasi itu dituliskannya dalam bukunya yang sangat monumental  Canon of Medicine.

Ilmuwan Muslim lainnya yang turut menopang berdiri serta berkembangnya apotek di dunia Islam adalah al-Maridini dan Ibnu al-Wafid (1008-1074). Kedua karya ilmuwan Muslim itu  telah dicetak dalam bahasa Latin lebih dari 50 kali. Kitab yang ditulis keduanya diterjemahkan ke dalam bahasa Latin berjudul   De Medicinis universalibus et particularibus dan   Medicamentis simplicibus.

"Kaum Muslimin telah menyumbang banyak hal dalam bidang farmasi dan pengaruhnya sangat luar biasa terhadap Barat," papar Turner. Menurut Turner, para sarjana Muslim di zaman kejayaan telah memperkenalkan sederet obat herbal yang terbukti berkhasiat untuk kesehatan, seperti, adas manis, kayu manis, cengkeh, kamper, sulfur, serta merkuri sebagai unsur atau bahan racikan obat-obatan.

Menurut K Hitti, kemajuan peradaban Islam dalam farmasi dan apotek ditopang oleh banyaknya buku dalam bidang farmakologi yang ditulis ilmuwan Muslim. K Hitti mencatat, buku farmakologi pertama di dunia Islam ditulis oleh  Jabir bin Hayyan.  Selain itu, ada pula karya  al-Razi, Ibnu Sina, Tabari dan d Majusi. ''al-Razi dan Ibnu Sina adalah dua dokter yang paling terkemuka di zamannya,'' ujar K Hitti.

Sejak dulu, apotek yang dikelola apoteker merupakan bagian yang tak terpisahkan dari  institusi rumah sakit. Hal itu sama halnya dengan  farmasi dan farmakologi yang juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ilmu kedokteran. Dunia farmasi profesional secara resmi terpisah dari ilmu kedokteran di era kekuasaan Kekhalifahan Abbasiyah.

Terpisahnya farmasi dari kedokteran pada abad ke-8 M, membuat farmakolog menjadi profesi yang independen dan farmakologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Menurut Howard R Turner, praktisi seperti herbalis, kolektor, penjual tumbuhan, rempah-rempah untuk obat-obatan, penjual dan pembuat sirup, kosmetik, air aromatik, serta apoteker merupakan profesi yang menopang geliat farmasi di dunia Islam. heri ruslan


Ilmuwan Muslim Penopang Apotek

* Abu Jafar Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
Ilmuwan Muslim yang satu ini juga turut memberi kontribusi dalam pengembangan farmakologi dan farmasi. Sumbangan Al-Ghafiqi untuk memajukan ilmu tentang komposisi, dosis, meracik dan menyimpan obat-obatan dituliskannya dalam kitab Al-Jami Al-Adwiyyah Al-Mufradah. Risalah itu memaparkan tentang pendekatan dalam metodelogi, eksperimen, serta observasi dalam farmakologi dan farmasi.

* Sabur Ibnu Sahl (wafat 869 M)
Ibnu Sahal adalah dokter pertama yang mempelopori pharmacopoeia. Kontribusinya dalam bidang farmakologi dan farmasi juga terbilang mata besar. Dia menjelaskan beragam jenis obat-obatan. Sumbangannya untuk pengembangan farmakologi dan farmasi dituangkannya dalam kitab Al-Aqrabadhin.

* Yuhanna Ibnu Masawayh (777 M - 857 M)
Orang Barat menyebutnya Mesue. Ibnu Masawayh merupakan anak seorang apoteker. Kontribusinya juga terbilang penting dalam pengembangan farmasi dan farmakologi. Dalam kitab yang ditulisnya, Ibnu Masawayh membuat daftar sekitar 30 macam aromatik.Salah satu karya Ibnu Masawayh yang terkenal adalah kitab Al-Mushajjar Al-Kabir. Kitab ini merupakan semacam ensiklopedia yang berisi daftar penyakit berikut pengobatannya melalui obat-obatan serta diet.

* Abu Hasan Ali bin Sahl Rabban at- Tabari
At-Tabari lahir pada tahun 808 M. Pada usia 30 tahun, dia dipanggil oleh Khalifah Al-Mutasim ke Samarra untuk menjadi dokter istana. Salah satu sumbangan At-Tabari dalam bidang farmakologi adalah dengan menulis sejumlah kitab. Salah satunya yang terkenal adalah Paradise of Wisdom. Dalam kitab ini dibahas mengenai pengobatan menggunakan binatang dan organ-organ burung. Dia juga memperkenalkan sejumlah obat serta cara pembuatannya.



B. Versi Yunani Sejarah Famasi 


Dari zaman Hippocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai "Bapak Kedokteran", belum dikenal profesi Farmasi. Seorang dokter yang penyakit mendignosis, juga juga merupakan "Apoteker" yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula atau manufaktur, sehingga dibutuhkan adanya keterampilan yang terpisah. Pada tahun 1240 Masehi, Raja Frederick II memerintahkan pemisahan Jerman resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam Surat Keputusan yang terkenal "Dua Silices". Dari sejarah ini, satu hal untuk merenungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.Dampak revolusi industri menyapu dunia industri farmasi dengan munculnya obat-industri, sehingga terpisahlah kegiatan di bidang industri obat farmasi dan di bidang "penyedia / peracik" obat (= apotek). Dalam hal ini keahlian farmasi sangat dibutuhkan dalam industri farmasi dari apotek. Dapat dikatakan bahwa teknologi manufaktur obat farmasi identik. 


Farmasi pendidikan berkembang seiring dengan pola untuk pengembangan teknologi mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan. kurikulum pendidikan Farmasi dikembangkan lebih ke arah teknologi pembuatan obat untuk menunjang keberhasilan siswa mereka dalam melaksanakan tugas profesi. Ilmu farmasi awalnya dikembangkan dari dokter dan obat tradisional yang berkembang di Yunani, Timur Tengah, Asia Kecil, Cina dan Wilayah Asia lainnya. Pada awalnya "obat" dimiliki oleh orang tertentu oleh generasi keluarganya. Jika Anda sering menonton film Cina, pasti banyak dari kalian melihat dokter yang mendapatkan pengetahuan mereka dari keluarga selama beberapa generasi. Bahwa gambar dari "ilmu farmasi" kuno di Cina. Ketika di Yunani, yang biasanya dianggap sebagai penyembuh adalah seorang pendeta. Dalam legenda Yunani kuno, Asclepius, dewa ditugaskan Hygieia Pengobatan untuk meracik campuran obat yang ia telah dibuat. Nah, oleh orang Yunani dia disebut sebgai apoteker (Inggris: apotik).Sedangkan di Mesir, paktek farmasi dibagi menjadi dua pekerjaan, yaitu: Apa yang mengunjungi orang sakit dan bekerja di kuil menyiapkan ramuan obat. Buku tentang bahan obat2an pertama kali ditulis di Cina sekitar 2735 SM, lalu berdiri sekitar 400 tahun SM sekolah kedokteran di Yunani.Salah satu muridnya adalah Hippocrates dokter yang menaruh profesi di tingkat etika yang tinggi. Ilmu farmasi secara perlahan berkembang. Dalam dunia Arab pada abad kedelapan, ilmu farmasi yang dikembangkan oleh ilmuawan Arab menyebar ke Eropa. Pada saat ini peran mulai membedakan antara dukun medis dengan terjadi pada 1240 ketika Kaisar Frederick II dari Roma melakukan pemisahan.Pemberitahuan yang dikeluarkan tentang pemisahan negara-negara yang memiliki pengetahuan keinsyafan masing2 ahli, standar etika, pengetahuan, dan keterampilan sendiri yang berbeda dari ilmu-ilmu lainnya. Dengan rilis ini dekrit kekaisaran, maka mulailah sejarah baru perkembangan ilmu farmasi sebagai ilmu sendiri. 

Perkembangan ilmu farmasi dan kemudian menyebar ke hampir seluruh dunia. Mulai Inggris, Amerika Serikat dan Eropa Barat. College Farmasi yang pertama didirikan di Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1821 (sekolah sekarang disebut College Philadelphia Farmasi dan Ilmu Pengetahuan). Setelah itu, memulai era baru dengan munculnya ilmu farmasi sekolah tinggi dan fakultas2 di universitas. 

Peran organisasi profesional atau ilmiah juga ditentukan perkembangan ilmu farmasi. Sekarang banyak organisasi apoteker baik secara nasional dan internasional. Di Inggris, organisasi profesi pertama kali didirikan pada tahun 1841 dengan nama "The Pharmaceutical Society of Great Britain".Sementara itu, di Amerika Serikat setelah 11 tahun kemudian dengan nama "American Pharmaceutical Association."Akhirnya organisasi internasional yang didirikan pada tahun 1910 dengan nama 'Federasi Farmasi Internasional. 

Sejarah industri farmasi modern dimulai pada tahun 1897 ketika Felix Hoffman menemukan cara menambahkan dua atom ekstra karbon dan lima atom ekstra karbon dan lima atom ekstra hidrogen ke adlam sari pati kulit kayu willow.Hasil penemuan ini dikenal sebagai aspirin, yang akhirnya menyebabkan lahirnya perusahaan industri modern farmasi di dunia, yaitu Bayer. Selain itu, pengembangan (R & D) pasca Perang Dunia I. Kemudian, selama Perang Dunia II, para ahli mencoba mencari obat dalam jumlah besar, seperti obat TBC, hormaon steroid, dan kontrasepsi dan antipsikotika. 

Sejak itu, dunia farmasi (industri & pendidikan) terus tumbuh, didukung oleh temuan di daerah lain, seperti penggunaan bioteknologi. Farmasi sekolah saat ini hampir ditemukan di seluruh dunia. kiblat pengembangan ilmu pengetahuan, jika kita sebut bolehh, memang Amerika Serikat dan Jerman (karena di situlah industri obat pertama berdiri). 

Dilihat dari sisi pendidikan farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang yang terpisah namun termasuk dalam bidang Sains dan Matematika (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), yang merupakan kelompok ilmu murni (ilmu dasar) sehingga lulusan S1 yang tidak diketahui, tetapi gelar Bachelor of Science di Farmasi. Buku Farmasi menyatakan buku pegangan bahwa apotek adalah bidang yang melibatkan semua aspek obat, meliputi: isolasi / sintesis, pembuatan, kontrol, distribusi dan penggunaan. 

Silverman dan Lee (1974) dalam bukunya, "Pills, Laba dan Politik", menyatakan bahwa: 1. Pharmatcis yang memainkan peran penting dalam membantu dokter resep rasional.Membanu melihat bahwa obat yang tepat, pada saat yang tepat, dalam jumlah yang benar, membuat pasien tahu mengenai "bagaimana, kapan, mengapa" penggunaan obat baik dengan atau tanpa resep. 2. Apoteker adalah pakart sangat handal dan terlatih dalam hal produk / produksi obat yang memiliki peluang terbesar untuk mengikuti perkembangan terbaru di bidang kedokteran, yang dapat melayani baik dokter dan pasien, sebagai "penasehat" yang berpengalaman. 3. posisi Apoteker adalah bahwa Brasil adalah kunci dalam mencegah penggunaan obat yang salah, penyalahgunaan obat resep dan tidak rasional. 
Sementara Herfindal dalam bukunya "Clinical Pharmacology and Therapeutics" (1992) menyatakan bahwa Pharmacist harus memberikan "Therapeutic Judgment" daripada hanya sebagai sumber informasi obat. 

Melihat hal di atas, maka terlihat adanya sebuah kebingungan tentang posisi farmasi. Di mana lokasi sebenarnya dari apotek? di jajaran teknologi, ilmu pengetahuan murni, kedokteran atau berdiri sendiri? kebingungan dalam hal posisi farmasi akan membingungkan para penyelenggara pendidikan farmasi, kurikulum apa yang harus disajikan; siswa bingung menyerap materi yang semakin "gunung" dan bingung adalah lulusan (yang masih "baru"), yang bukan 'menguasai "apapun. 
Di Inggris, sejak tahun 1962, memulai sebuah era baru dalam pendidikan farmasi, pendidikan farmasi yang semula akan menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi bidang yang berdiri sendiri dalam mengembangkan utuh.rofesi farmasi menuju "berorientasi pasien", pengembangan memuculkan dari Ward Pharmacy (farmasi bangsal) atau Clinical Pharmacy (Farmasi klinik.) 
Di Amerika Serikat telah diakui sejak 1963 bahwa profesional publik dan lainnya membutuhkan informasi tentang obat-obatan harus datang dari apoteker. Temuan dari pernyataan tahun 1975 dokter mengungkapkan bahwa apoteker adalah informasi obat yang "parah", tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan berkualits Apoteker informasi obat dianggap sangat jarang / langka, bahkan mengatakan bahwa dibandingkan dengan apotekeer, medis perwakilan dari industri farmasi merupakan sumber informasi obat bahkan lebih untuk dokter. 

Perkembangan terakhir adalah munculnya konsep "Pharmaceutical Care" yang membawa para praktisi maupun sebagai "profesor" ke "wilayah" pasien. Secara global terlihat perubahan positif dalam aliran farmasi terhadap akar-akarnya awalnya bernama sebagai mitra dalam pelayanan di dokter pasien. Apoteker diharapkan setidaknya bisa menjadi sumber informasi obat baik bagi profesional kesehatan masyarakat dan lain baik di rumah sakit, apotek atau apoteker dimanapun berada. 


C. Sejarah Farmasi di Indonesia 

Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) di "kantor informasi untuk standar kompetensi kerja" disebutkan posisi Insinyur Kimia Farmasi, (yang termasuk sektor kesehatan) untuk posisi yang erat terkait dengan obat-obatan, dengan ketentuan sebagai berikut: Sarjana pendidikan Farmasi. Dilihat dari sisi pendidikan farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang yang terpisah namun termasuk dalam bidang Sains dan Matematika (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), yang merupakan kelompok ilmu murni (ilmu dasar) sehingga lulusan S1 yang tidak diketahui, tetapi gelar Bachelor of Science di Farmasi. 

Bagaimana dengan perkembangan farmasi di Indonesia?pengembangan Farmasi arguably dimulai ketika berdirinya pabrik kina di Bandung pada tahun 1896. Lalu, terus berjalan sampai sekitar tahun 1950 di mana pemerintah jadi impor produk farmasi ke Indoneisa. Perusahaan lokal yang bermunculan, ada Kimia Farma, Indofarma, Dankos, dan lainnya. Dalam dunia pendidikan sendiri, sekolah menengah atau sekolah farmasi juga dibuka di berbagai kota. 


Pengembangan Ilmu Farmasi / Apoteker

profesi Farmasi merupakan profesi yang berkaitan dengan seni dan ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber daya alam dan bahan sintetis cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan dan pencegahan penyakit. 

1. Definisi farmasi 
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana membuat, campuran, campuran, merumuskan, mengobinasi, menganalisis, dan standarisasi obat-obatan dan perawatan juga sifat obat dan distribusinya dan penggunaannya dalam aman.Farmasi dalam bahasa Yunani (bahasa Yunani) farmakon disebut yang berarti Medika atau obat-obatan. 

2. Definisi Apoteker 
Apoteker adalah seorang ahli dalam bidang farmasi sebagai disebutpada definisi di atas. 

3. Farmasi Karir 
karir Farmasi mencakup 
1. Masyarakat farmasi; 2. Farmasi rumah sakit; 3. Farmasi tengkulak 4. Industri farmasi; 5. Farmasi jasa; 6. Farmasi Pendidikan; 7. Farnasi manajemen. 

Kurikulum Pendidikan Farmasi 
Farmasi kurikulum pendidikan berdasarkan ilmu 
1. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah, khaiat narkoba di semua aspek, termasuk sumber, sifat kimia, sifat fisik, fisiologis kgiatan / fungsi biokimia dan pengaruhnya terhadap fisiologi, kejahatan jalan, penyerapan, nasib (distribus, biotransformasi), ekskresi dalam tubuh , dan toksitnya efek, dan penggunaannya dalam pengobatan. Cabang farmakologi, yaitu 
a) Farmakognosi adalah studi tentang obat dari sumber alam, terutama dari tanaman (bentuk makroskopis dan mikroskopis tanaman dan organime lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan). 
b) mempelajari ilmi aktivitas obat farmakodinamik / cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ dan pengaruh obat pada reaksi biokimia dan struktur organ 
c) Farmakokinetk adalah studi penyerapan, distribusi, metabolisme (biotransformasi) dan ekskresi obat 
d) farmakoterapi adalah studi tentang penggunaan obat dalam pengobatan penyakit. 
e) Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari zat beracun dengan sifat dan cara-cara untuk mengenali / mengidentifikasi dan menahan efek. 

2. Farmasi kimia (organik dan anorganik) adalah studi analisis kuantitatif dan senyawa kaulitatif kimia, baik dari kelompok organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) akan juga anorganik yang berkaitan dengan sifat dan penggunaannya sebagai obat. 

3. Farmasi / Farmasi adalah studi tentang bagaimana ketentuan koleksi obat.Meliputi, identifikasi, pelestarian, dan standardisasi obat bahan; seni peracikan obat-obatan, serta pembuatan sediaan farmasi menjadi bentuk tertentu hingga siap untuk digunakan sebagai obat, serta pengembangan obat yang mencakup ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembuatan bentuk sediaan obat yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien. 2. Teknologi Farmasi adalah ilmu yang berkaitan dengan teknik dan prosedur untuk pembuatan obat-obatan pada skala industri, termasuk prinsip kerja perawatan serata / pemeliharaan peralatan produksi dan pendukung yang diperlukan Good Manufacturing Process (GMP). 3. farmasi Dispensa adalah ilmu dan seni dispensing entuk obat terkonsentrasi pada saham tertentu hingga siap untuk digunakan sebagai obat. 4. Farmasi Fisika adalah studi analisis kualitatif dan kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang terkait dengan sifat fisik, seperti spektrometri massa spoktrometri, dan spektrofotometri kromatografi.Jenis-jenis yang tercantum dalam Farmakope Indonesia yaitu spektrofotometri inframerah, spektrofotometri ultraviolet dan cahaya tampak, spektrofotometri spektrometri fluoresensi atom, dll 5. Biofarmasetika adalah studi tentang pengaruh formulasi pada aktivitas terapeutik dan produk obat.6. kegiatan farmasi klinis mencakup pemantauan peggunaan yang Oba, efek samping obat memonitori, dan konseling kgiatan informasi / obat bagi yang membutuhkan. 7. Farmasi Biologi adalah studi tentang dasar-dasar organisme kehidupn; peranan biologis dalam kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan manusia, sera morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan8. Farmasi administrasi, manajemen farmasi, dan masalahnya adalah studi tentang masalah administrasi, manajemen dan brhubungan dengan aspek bidang industri farmasi tersebut kewirausahaan aspeknya.



D. Versi Campuran Islam Dan Yunani

1. Zaman Permulaan
Suatu zaman yang sangat awal, belasan maupun puluhan abad sebelum masehi. Alam lebih dahulu tercipta dari manusia, alam menyediakan berbagai sumber hayati, hewani serta mineral mineral serta zat kimiawi lainnya yang pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh manusia. pada masa zaman prasejarah (awal mula kehidupan) manusia dan penyakit adalah 2 hal yg berkait, dulu untuk mengobati   penyaki mereka menggunakan insting dalam mengobati penyakit misal luka manusia membubuhkan daun-daun segar diatas luka, atau menutupinya dengan lumpur, mereka melakukan pencarian obat secara acak, dan ini merupakan awal mula pngetahuan dan ilmu farmasi.

Selanjutnya penemuan arkeologi mengenai tulisan-tulisan mengenai farmasi yang terkenal adalah penemuan catatan-catatan yang disebut 'Papyrus Ebers', papyrus ebers ini merupakan suatu kertas yang berisi tulisan yang panjangnya 60 kaki (kurang lebih 20 meter) dan lebarnya 1 kaki (sekitar sepertiga meter) berisi lebih dari 800 formula atau resep, disamping itu disebutkan juga 700 obat-obatan yang berbeda antara lain obat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seperti akasis,biji jarak (castrol), anisi dll serta mineral seperti besi oksida, natrium bikarbonat, natrium klorida dan sulfur. 

Dokumen ini ditemukan george ebers, seorang ahli sejarah mesir berkebangsaan jerman. sekarang dokumen ini disimpan di universitas of leipzig, Jerman.

2. Awal masehi
Sejarah farmasi dan kedokteran juga dipengaruhi tokoh tokoh seperti hippocrates (450-370 SM), Dioscorides (abad ke-1 M), dan Galen (120-130 M)

Hippocrates (450-370 SM) merupakan seorang dokter yunani yang dihargai karna memperkenalkan farmasi dan kedokteran secara ilmiah, ia membuat sistematika dalam pengobatan, serta menyusun uraian tentang beratus-ratus jenis obat-obatan, ia juga dinobatkan sebagai bapak dari ilmu kedokteran.

Dioscorides (abad ke-1 M), seorang dokter yunani yang merupakan seorang ahli botani, yang merupakan orang pertama yang menggunakan ilmu-tumbuh tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, hasil karyanya berupa De Materia Medika. selanjutnya mengembangkan ilmu farmakognosi. obat obatan yang dibuat dioscoridaes antara lain napidium, opium, ergot, hyosciamus, dan cinnamon..
Galen (120-130 M), seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani berkewarganegaraan romawi, yang menciptakan suatu sistim pengobatan, fisiologi, patologi yang merumuskan kaidah yang banyak diikuti selama 1500 tahun, dia merupakan pengarang buku terbanyak dizamannya, ia telah meraih penghargaan untuk 500 bukunya tentang ilmu kedokteran-farmasi serta 250 buku lainnya tentang falsafal, hukum, maupun tata bahasa. hasil karyanya dibidang farmasi uraian mengenai banyak obat, cara pencampuran dsb, sekarang lazim disebut farmasi 'galenik'.

3. Abad kegemilangan Farmasi di peradaban Arab-Islam
Setelah abad pertama masehi terlewati, perlahan-lahan kemajuan dibidang pengetahuan termasuk farmasi di barat mengalami kemunduran, dikenal dengan abad kegelapan (Dark Age).
Kebangkitan di dunia farmasi selanjutnya diilhami dengan turunnya Al-Qur'an seiiring dengan kemajuan bangsa arab yang merupakan pusat peradaban dunia termaju saat itu, dimana ilmuan ilmuan islam berpatokan pada Al-Qur'an dan Metode pengobatan nabawi (Nabi), disamping penelitian dan pengembangan lainnya.
Mulai Abad ke-9 terus berkembang hingga abad ke-13 melalui berbagai karya asli dan terjemahan, dunia arab telah menjembatani ilmu yang menghubungkan yunani dengan dunia farmasi modern saat sekarang ini. Puncak sumbangan dunia Arab-islam dalam perkembangan farmasi dapat dikatakan  ketika adanya suatu panduan praktek kefarmasian pada tahun 1260 yang disusun oleh seorang ahli kefarmasian berpengalaman dari mesir (Abu'l-Muna Al-Kohen al-Attar), dalam panduan praktek kefarmasian tersebut attar menuliskan pengalaman hidupnya serta ilmu dalam seni apotek atau seni dalam meracik obat, yang sebagiab besar juga menguraikan etika farmasis sebagai profesi kesehatan. Ilmuan Farmasi yang terkenal pada zaman ini antara lain :Yuhanna bin Masawayah (777-875), Abu Hasan Ali Bin Sahl Rabban Al-tabari (808), Sabur bin Sahl, Zayd Hunayn bin Ishaq al ibadi (809-873), dan lain lainnya.
Pembahasan mengenai abad kegemilangan farmasi didunia Arab akan dibahas pada artikel selanjutnya.

4. Menjelang Abad pertengahan dan Abad ke 20
Seiring meningkatnya jenis obat-obatan, rumitnya ilmu mengenai obat dan penanganan serta penggunaannya, yang dulunya pekerjaan ini masih dipelajari dan dikerjakan dalam kedokteran. Pada tahun 1240 raja  jerman frederick II secara resmi memisahkan ilmu farmasi dari kedokteran, sehingga sekarang dikenal ilmu farmasi dan ilmu kedokteran.
Tokoh selanjutnya yang berpengaruh adalah Philippus Aureolus Theopharastus Bombastus von hoheaheim, panjang dan ribet namanya hahaha, ia juga dikenal dengan nama paracelcus (1493-1542 M) seorang dokter dan ahli kimia, yang merubah paradigma ilmu farmasi yang mulanya berdasarkan ilmu tumbuhan menjadi profesi yang berkaitan erat dengan ilmu kimia, paracelcus juga berhasil menyiapkan obat kimiawi yang dipakai sebagai obat internal untuk melawan penyakit tertentu.
Menjelang abad ke-20 Penelitian farmasi awal mulai banyak dilakukan :
Karl Wilhelm (1742-1786) seorang ahli farmasi swiss berhasil menemukan zat kimia seperti asam laktat, asam sitrat, asam oksalat, asam tartrat dan asam arsenat.
Scheele juga berhasil mengidentifikasi gliserin, menemukan cara baru membuat calomel, dan asam benzoat serta menemukan oksigen.
Friedrick seturner merupakan ahli farmasi jerman (1783-1841) berhasil mengisolasi morpin dari opium, pada tahun 1805, seturner juga menganjurkan suatu seri isolasi dari tumbuhan lainnya juga.
Joseph Caventou (1795-1877) dan joseph pelletier (1788-1842) menggabungkan keahlian mereka dalam mengisolasi kina dan sinkonin dari sinkona.
Joseph pelletier (1788-1842) dan pirre robiquet (1780-1840) mengisolasi kafein dan robiquet sendiri memisahkan kodeina dari opium. secara metode satu persatu zat kimia diisolasi dari tanaman, serta diidentifikasi sebagai zat yang bertanggung jawab terhadap aktifitas medis tanamannnya. dieropa abad ke18 dan 19 M mereka berdua sangat dihargai karna kemampuannya. mereka juga menerapkan kemampuan ilmu farmasi pada pembuatan produk-produk obat yang mempunyai standar kemurnian, keseragaman, dan khasiat yang tinggi daripada yang sebelumnya dikenal. ekstraksi dan isolasi ini merupakan keberhasilan yang sangat besar dibidang sediaan yang dipekatkan, sehingga saat itu banyak ahli farmasi yang membuat sediaan obat dari tanaman meski dalam skala yang kecil.
Pada awal abad ke-19 obat diamerika umumnya diimpor dari eropa, walaupun banyak obat asli amerika yang berasal dari suku indian yang diambil oleh pendatang.
Seiring terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, muncul 3 perusahaan farmasi pertama diketahui telah berdiri sebelum tahun 1826 dan 22 perusahaan muncul setengah abad kemudian. pada tahun 1821 sekolah farmasi pertama didirikan di philadelphia.

Sumber :
Farmasetika Dasar
Pengantar Sediaan farmasi
Etika Farmasi Dalam Islam

Sekian semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian dalam pengetahuannya.

Baca juga : 
  1. 9 Stars Of Pharmacist (9 Bintang Farmasi) - New !!
  2. Bentuk Sediaan Obat Lengkap
  3. Cabang Ilmu Farmasi Lengkap
  4. Cangkang Kapsul Dari Babi
  5. Klasifikasi Rumah Sakit Lengkap
  6. Penjelasan Apoteker - Pharmacy
  7. Prospek Kerja Farmasi - Masa Depan Cerah

0 Response to "Sejarah Seputar Ilmu Farmasi Dua Versi ( Lengkap )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2