Laporan Pengamatan Gerak Bakteri Lengkap Docx

BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar belakang
Kebanayakan spesies bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada pula yang tidak bergerak karena tidakmempunyai flagel (Hastuti 2006). Flagel merupakan filament protein helix dengan panjang dan diameter yang sama, dimiliki oleh bakteri pantogen untuk bergerak bebas dan cepat (pergerakan berenang). Flagel disusun oleh tiga bagian yaiyu, filament, hook(sudut), dan basal body (bagian dasar), bagian dasr menancap pada membrane plasma, pptidoglikan dan pada bakteri gram negative berhubungan dengan membrane luar pembungkus sel.
Pada bakteri yang memiliki flagel atau lopotrik pergerakannya hanya searah (berputar dalam satu arah) gerakan yang dihasilkan biasanya tergolong cepat, berputar-putar dan berubah arah, sedangkan yang mempunyai flagel peritrikus akan bergerak berputar-putar dan berubah arah. Gerkan yang dihasilkan biasanya lurus dan lambat, pergerakan flagella adalah dengan cara memutar flagella membentuk heliks. Pergerakan ini dapat disamkan dengan pergerakan memutar ketika membuka botol gabus. Proses ini memerlukan energy dari sel. Beberapa organism prokariot dapat bergerak walaupun tidak memiliki organ pergerakan atau flagel. Gerakan yang dihasilkan terjadi dengan cara meluncur (mengelinding) dan hanya bergerak jika ada kontak dengan suatu permukaan padat. Organisme ini tidak akan bergerak jika terdapat dalam bentuk suspense didalam cawan (Noviar 2001).
Kemampuan suatu organism untuk bergerak sendiri disebut motilitas (Volk  & Wheeler 1983) untuk mengamati pergerakan bakteri dengan baik dapat dilakukan dengan cara/metode “tetes gantung”. Banyak spesies basillus dan spirilum memiliki flagel, tepi jarang dijumpai pada kokus (Pelczar 1986).
Semua organism bergetar dengan laju yang sama dengan menjaga hubungan ruang yang tetap satu sama lain. Sedangkan bakteri yang jelas motil terus-menerus menuju ke satu arah tertentu. Motalitas dapat diamati dengan baik pada biakan yang masih baru (18-24 jam atau kurang) karena bersifat motil. Biakan lama akan menjadi sangat penuh dengan makhluk hidup yang sudah tidak giat lagi dengan bakteri yang sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel motil serta produksi agen dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motilitas bakteri pada biakan-biakan yang sudah lama. (Volk & Wheeler 1983)


B.     Tujuan
Mengamati pergerakan bakteri dengan metode tusuk agar





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kebanyakan sel bakteri melakukan pergerakan dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang  tidak dapet bergerak karena tidak memiliki flagel. Hal ini senada dengan pernyataan Tarigan (1988) yang menyatakan bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri. Flagel merupakan bulu-bulu cambuk yang dimiliki oleh beberapa jenis bakteri dan letaknya berbeda-beda tergantung pad aspesiesnya. Berdasarkan jumlah dan posisi flagel dibedakan menjadi :
Monotrikh     :  mempunyai satu flagel
Ditrikh          : mempunyai dua flagel
Penitrikh       : mempunyai banyak flgel pada permukaan tubuh
Lopotrikh      : mempunyai flagel pda salah satu ujung bakteri dengan
 jumlah lebih dari dua buah
            amfitrikh         : mempunyai flagel pada sisi tubuh yang berlawanan
            atrikh               : tidak memiliki flagel (Tarigan 1988)

flagel tersusun atas tiga bagian yaitu :
1.      Pangkal (basal), merupakan bagian yang berhubungan dengan membrane
2.      Hook yang pendek
3.      Filament yang bentuknya seperti benanag yang panjangnay sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya
Menurut gross (1995) strutur bakteri yangberflagel itu kaku dan dilengkapi dengan gelondong yang berbentuk spiral. Gelondong spiraltersusun atas protein ynag disebut dengan flagelin yang merupakan unit dasar penyusun flagel.
Untuk mengamati gerak bakteri dengan baik maka bisa menggunakan metode tetes gantung (Hastuti 2002). Dalam pengamatan gerak bakteri dan gerak Brown. Bakteri yang bersifat motil akan Nampak jelas bergerak, dan bergeraknaya melaju kea rah tertentu, sedangkan bakteri yang tampal sebagai gerak brown adlah gerak yang bukan erasal dai bakteri itu sendiri, melainkan adanya gerakn partikel-partikelair yang ada d sekelling sel atau adanya energy kinetic. Pda gerka brown, organism bergetar dengan laju yang sama dengan menaga hubungan ruang sama satu sama yang lain (Volk 1988)
Motilitas dapat diamati dengan baik pada biakan yangmasih baru. Pada biakan yang sudah lama akan dapat menjadi penuh, sesak dengan makhluk hidup yang giat dan banyak yang sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel yag motil, selain itu produksi alam dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motilitas sel bakteri pada suatu biakan (volk 1988).




BAB III
METODE
A.    Alat dan bahan
Alat  :
-tabuang reaksi, jarum inokulum, rak tabung reaksi, Bunsen
Bahan :
-kaldu Escherichia coli , Sthaphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa.
Media SIM (sulfas indol motility)
B.     Prosedur kerja
Metode tusuk agar :
- secar aseptis diinokulasika bakteri uji kedalam media SIM dengan cara ditusuk
- selanjutnya diinkubasi semua kultur selama 24-28 jam pada suhu 37ºC
- sebagai control diinkubasikan meida kulatur yang hany aditusuk (tanpa uji bakteri)

















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil

no
Nama bakteri
photo
ketranagan
1
Pseudomonas aeruginosa
Perkembangan barkterimenybar, termasuk bakteri motil (memiliki flagel)
2
Escherichia coli
Perkembangan barkterimenybar, termasuk bakteri motil (memiliki flagel)
3
Sthaphylococcus aureus
Perkembangan baekteri tidak menyebar dari arah tusukan. Termasuk bakteri immotile (tidak memiliki flagel)






B.     Pembahasan

Praktikum ini digunakan untuk mengamti gerak pada bakteri, dalm praktiukum ini digunakan metode “tusuk agar” .metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri,bakteri yang memilik flagel, dapt dilihat dari kekeruhan yang tidak tedrbatas pada arah inokulasi tusuk, sedangkan yang tidak berflagel pertumbuahan hanya pada arah inokulasi tusuk.
Dalam praktikum ini, sel bakteri yang ditusukan ked lam media semisolid atau media solid dengan mengunakan jaruminokulasi yang ujungnya lurus.
Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil diakibatkan adanya struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena flagel pad abakteri berfungasi untuk bergerak. Flagel berbentuk pajanag dan ramping, pada umumnya memiliki panjang sekitar 12 nm sampai 30 nm. Flagel dpat dilihat pada mikroskop cahya jika ditambahkan substansi khusus yaitu modran yang merupakan substansi yang dapat mempertajam pengamatan yang berrfungsi untuk membesarkan garis lemgan flagel, setelah itu pada sediaan digunakan suatu zat warna sehingga flagel dapat terlihat (Volk 1988). Flagel tersusun atas tiga bagian, yaitu pangkal (basal) adalah bagian yang berhubungan dengan membrane plasma. “Hook” yang pendek dan filament yang berbentuk seperti benang, panjangnya sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya(taringan 1988)
Kemampuan suat mikroorganisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas ( daya gerak ).hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri ini bersifat motil, sedangkan bakteri yang berbentuk kokus bersifat tidak bergerak (immotil)(volk 1988)
Dari hasil pengamatan dlam praktikum ini, dari kedua koloni bakteri ( pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia coli ) yang diamti keduanya memiliki kemampuan bergerak. Dari pengamatan bentuk bakteri diketahui bahwa bentuk kedua bateri yang diamati adlah bentuk basil, sedangkan bakteri yang berbentuk kokkus (Sthaphylococcus aureus) tidak memiliki kemampuan bergerak. Hal ini memperkuat pernyataan Volk 1(988) yang menyatakan bahwa sebagian bakteri berbentuk basil bersifat motil.
Pergerakan bakteri yang diamati bebdea dengan gerkan pada bakteri yang bersiat immotile/tidak bergerak. Pergerakan pada abakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakn yang lebih kompleks, menuju kearah tertentu(bukan gerak brown) sedangkan gerak pada bkteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak brown. Gerak brown terjadi karena adanya benturan degan molekul air (Volk 1988). Gerak brown adalah gerak partikel koloid yng bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan terjadi antara lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan  pertikel koloid sama tetepi karena partikel koloid lebih besar maka gerakanyan lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut.( Fariaty 1995)
Flagel yang ada pada bakteri selalu berlekuk, apalagi jika bakteri sedang bergerak di dalam medium cair, vibrio penyebab kolera apat mencapai kecepatan 20 cm per jam, ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa, sebab kecepatan itu sama dengan kecepatan lari seseorang yang menempuh jarak 0,3 km per mmenit atau 18 km per jam. Gerakan flagel menyebabkan bakteri terdorong kedepan, jadi flagel mempunyai fungsi seperti baling-baling pada kapal laut (dwijoseputro 1978)








BAB V
KESIMPULAN

1.      Sel bakteri dapat berpindah tempat karena mempunyai struktur yang bersifat motil yaitu flagel.
2.      Berdasarkan bisa tidaknya suatu bakteri bergerak, maka bakteri dpat dikelompokan menjadi dua yaitu :
a.       Bakteri yang bersifat motil
Yaitu sel bakteri yang memiliki flagel sehingga dapat berpindah tempat.
b.      Sel bakteri yang bersifat tidak motil (immotile)
Yaitu sel bakteri yang tidak berflagel, gerakannya disebut gerak brown
3.      Pseudomonas auriginosa dan Eschericia coli adalah bakteri yang bersifat motil, sedangkan bakteri Sthaphylococcus aureus adalah bakteri yang bersifat tidak motil.





DAFTAR PUSTAKA
dwijoseputro.1978.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta : Djambatan
Fariaty.1995.Kimia Larutan I.Malang : IKIP Malang
Tarigan, Jeneng.1988.Pengantar Mikrobiologi.Jakarta : Depdikbud
Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler.1988.Mikrobiologi Dasar.Jakarta : Erlangga.
Hastuti, Sri Utami.2002.Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UM Press

0 Response to "Laporan Pengamatan Gerak Bakteri Lengkap Docx"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2