Mekanisme Cara Kerja Obat Kolesterol Lengkap

Proses Terjadi Kolesterol

kolesterol


Setelah diproduksi di hati, kolesterol siap untuk pindah ke dalam aliran darah dan pergi ke berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Sesampai di sana, kolesterol akan melakukan berbagai fungsi.

Namun, kolesterol tidak masuk ke dalam aliran darah dengan sendirinya, lantaran terlalu berlemak untuk bisa diserap langsung ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, kolesterol memerlukan protein lain untuk mengangkutnya. Protein yang membawa kolesterol dalam darah disebut sebagai apolipoprotein.

Apolipoprotein bertanggung jawab untuk mengangkut kolesterol ke tujuan yang benar. Ketika apolipoprotein dan molekul kolesterol berkumpul di dalam hati, sekarang disebut sebagai lipoprotein.

Lipoprotein terjadi dalam berbagai ukuran. Masing-masing ukuran melakukan fungsi yang berbeda. Satu hal yang perlu diingat, semakin banyak kolesterol dan kurangnya lipoprotein yang dimiliki, membuatnya menjadi molekul yang kurang stabil dan semakin besar kemungkinan Anda bisa berada pada risiko penyakit jantung.


Ada banyak jenis lipoprotein dalam tubuh, dan masing-masing memiliki fungsi penting:

1. High density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik
HDL adalah lipoprotein berat dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol dari berbagai organ dan jaringan kembali ke hati untuk didaur ulang atau degradasi. HDL juga disebut sebagai kolesterol ‘baik’ dan berhubungan dengan kesehatan jantung karena mereka membantu untuk membersihkan kelebihan kolesterol dari darah.

2. Low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat
LDL atau kolesterol ‘jahat’, lebih ringan dibanding HDL dan bertanggung jawab untuk membawa kolesterol dari hati ke organ dan jaringan tubuh. Lipoprotein ini kurang stabil karena mengandung sedikit protein dan lebih banyak lipid, yang membuatnya lebih rentan berantakan.

Karena mereka tidak membawa kolesterol kembali ke hati, LDL cenderung berkeliaran dalam darah, kadang-kadang menempel pada pembuluh yang meradang. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan aterosklerosis, yang menyebabkan penyakit jantung.

3. Intermediate density lipoprotein (IDL)
IDL lebih ringan daripada kolesterol LDL. Mereka adalah produk dari lipoprotein densitas sangat rendah ketika mereka rusak. Ketika IDL mengalami pecahan lebih lanjut, itu menghasilkan partikel kolesterol LDL.

4. Very low density lipoprotein (VLDL) atau kolesterol sangat jahat
Lipoprotein jenis ini bahkan lebih ringan dan sebagian besar dikonversi menjadi LDL, tetapi memiliki efek yang sama merugikan pada sistem peredaran darah.

5. Chylomicrons
Chylomicrons dibuat di usus halus dan bertanggung jawab untuk mengangkut trigliserida dari usus kecil untuk berbagai jaringan dalam tubuh.


Obat-obat yang dapat digunakan pada hiperlipidemia meliputi :

A.     Niasin atau Asam Nikotinat (vitamin B7)

Obat ini mempunyai kemampuan menurunkan lipid yang luas, tetapi penggunaan dalam klinik terbatas karena efek samping yang tidak menyanangkan

Mekanisme kerja : menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk sintesis VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini dapat menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).

Penggunaan : berdasarkan atas kemampuannya menurunkan kadar plasma kolesterol dan trigliserida, maka digunakan pada hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV dengan VLDL dan LDL yang meningkat. Niasin juga merupakan obat antihiperlipisemia paling poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.

Efek samping : kemerahan pada kulit (disertai perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal pada kulit), pada sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada abdomen, meningkatkan kadar asam urat (hiperurikemia) dengan menghambat sekresi tubular asam urat, toleransi glukosa dan hepatotoksik.


B.     Derivat Asam Fibrat
Termasuk golongan ini adalah Fibrat-Klofibrat-Bezafibrat dan Gemfibrozil yang menurunkan kadar trigliserida darah. Obat ini sedikit menurunkan kadar kolesterol. Digunakan terutama untuk menurunkan VLDL pada hiperlipidemia tipe IIb, III dan V.

Mekanisme kerja : memacu aktivitas lipase lipoprotein, sehingga menghidrolisis trigliserida pada kilomikron dan VLDL.
Efek samping :

1.             Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan
2.             Litiasis : pembentukan batu empedu
3.           Keganasan : terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan keganasan terkait dengan kematian
4.             Otot : Miositis (peradangan otot polos)

Interaksi obat : berinteraksi dengan antikoagulan Kumarin, sehingga meningkatkan efek anti koagulan.
Kontra indikasi : pasien dengan kelainan fungsi hati, ginjal atau pasien dengan penyakit kandung empedu.


C.     Resin Pengikat Asam Empedu

Termasuk golongan ini adalah Kolesteramin dan Kolestipol.

Mekanisme kerja : obat ini merupakan resin (damar) penukar ion yang bersifat basa, yang mempunyai afinitas tinggi terhadap asam empedu. Asam empedu akan diikat oleh resin ini, membentuk senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi untuk selanjutnya diekskresi melalui feses. Dengan demikian ekskresi asam empedu yang biasanya sedikit akibat peredaran darah enterohepatik, dapat ditingkatkan hampir 10 kalinya. Kekurangan asam empedu didapat dari sintesis baru dari kolesterol (yang terdapat dalam LDL), dengan demikian kadar LDL plasma menurun.

Penggunaan : obat ini (yang biasa dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat-obat pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe IIa dan IIb.
Efek samping :

1.              Efek gastrointestinal : konstipasi, mual dan kembung (flatulen)
2.             Gangguan absorbsi : mengganggu absorbsi vitamin larut lemak (A,D,E,K) pada resin dosis tinggi.

Interaksi obat : berinteraksi dengan Tetrasiklin, Fenobarbital, Digoksin, Warfarin, Pravastatin, Fluvastatin, Aspirin dan Diuretik Tiazid dengan mengganggu absorbsinya dalam usus. Karena itu, obat-obat tersebut harus diminum 1-2 jam sebelum atau 4-6 jam setelah obat resin pengikat empedu diminum.


D.    Probukol

Obat ini menurunkan kadar HDL dan LDL, maka obat ini tidak disukai. Namun sifat antioksidannya penting dalam menghambat aterosklerosis.

Mekanisme : menghambat oksidasi kolesterol, sehingga terjadi penguraian LDL-kolesterol yang teroksidasi oleh makrofag.

Makrofag yang dimuati oleh kolesterol, menjadi sel busa yang menempel pada vaskular dan merupakan dasar pembentukan plak pada aterosklerosis.

Dengan demikian, pencegahan oksidasi kolesterol akan menghambat perkembangan aterosklerosis.

Penggunaan : pada hiperkolesteromia tipe IIa dan IIb. Obat ini digunakan jika antihiperlipidemia lain tidak efektif.

Efek samping : gangguan pencernaan ringan.


E.     Inhibitor HMG-CoA (Hidroksimetilglutaril koenzim A) Reduktase

Termasuk golongan ini adalah Lovastatin, Pravastatin, Simvastatin dan Fluvastatin.

Mekanisme kerja : menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis kolesterol, dengan demikian akan meningkatkan penguraian kolesterol intrasel sehingga mengurangi simpanan kolesterol intrasel.

Penggunaan : efektif untuk menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis hiperlipidemia.

Efek samping : kelainan biokimiawi fungsi hati dan gangguan otot (miopati)
Interaksi obat : meningkatkan kadar Kumarin (antikoagulan) sehingga meningkatkan risiko pendarahan.

Kontra indikasi : ibu hamil dan menyusui, anak-anak dan remaja.


F.     Minyak Ikan

Sediaan minyak ikan yang kaya akan trigliserida laut omega-3, bermanfaat dalam pengobatan hipertrigliseridemia berat. Meskipun demikian, kadand-kadang minyak ikan dapat memperburuk hiperkolesteromia.


G.    Terapi Kombinasi

Kadang-kadang perlu memberikan dua antihiperlipidemia untuk mendapatkan kadar lipid plasma yang signifikan. Misalnya pada hiperlipidemia tipe II, pasien sering diobati dengan kombinasi Niasin dan Resin pengikat empedu (Kolestiramin). Kombinasi ini efektif menurunkan kadar kolesterol LDL dan VLDL plasma.

Contoh lain adalah kombinasi HMG CoA reduktase dengan Resin pengikat empedu, juga efektif dalam menurunkan kolesterol LDL.


tag : mekanisme, cara kerja, cara kerja obat, kolesterol, lengkap, kolesterol lengkap, mekanisme cara kerja obat kolesterol, cara kerja obat kolesterol lengkap, obat kolesterol lengkap, cara kerja obat, kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, cara kerja, mekanisme cara kerja obat kolesterol, kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, lengkap, mekanisme cara kerja obat kolesterol, obat, mekanisme cara kerja obat kolesterol, kerja, mekanisme cara kerja obat kolesterol, kerja obat, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, mekanisme cara kerja obat kolesterol, cara kerja obat kolesterol, cara kerja obat kolesterol, cara kerja obat kolesterol, cara kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, kerja obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, obat kolesterol, kolesterol, kolesterol, kolesterol, kolesterol, kolesterol, kolesterol, kolesterol.

0 Response to "Mekanisme Cara Kerja Obat Kolesterol Lengkap"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2